TIMES PURWAKARTA, WONOSOBO – Udara dingin kembali menyelimuti wilayah dataran tinggi di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Fenomena penurunan suhu yang mencolok ini dirasakan lebih tajam di kawasan Dieng, salah satu titik tertinggi di Jawa, yang kembali mencatat suhu terendah mencapai 16°C pada malam dan dini hari.
Berdasarkan data cuaca per 9 Juli 2025, suhu udara di Wonosobo berkisar antara 16°C–27°C, sementara di Dieng suhu harian berfluktuasi dari 16°C hingga 29°C.
Pada hari ini 10 Juli, suhu diperkirakan akan tidak jauh berbeda seperti kemarin meski fluktuatif.
Walaupun suhu ini belum masuk kategori ekstrem, tren penurunan di awal musim kemarau ini mengingatkan masyarakat akan potensi embun beku (frost) dan gangguan kesehatan akibat paparan udara dingin.
BMKG memperkirakan bahwa suhu dingin akan terus berlangsung hingga puncak musim kemarau pada Agustus mendatang. Situasi ini tak hanya berdampak pada aktivitas masyarakat, tetapi juga menarik perhatian wisatawan yang ingin merasakan udara sejuk Dieng di tengah langit cerah tanpa hujan.
Namun, suhu rendah yang menggigit bisa berdampak buruk apabila tidak disikapi dengan tepat.
Tips Menghadapi Cuaca Dingin
Berikut beberapa tips penting untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan selama menghadapi cuaca dingin di dataran tinggi:
1. Gunakan Pakaian Berlapis dan Bahan Hangat
Saat suhu menurun drastis, tubuh membutuhkan insulasi tambahan untuk menjaga suhu inti tetap stabil. Gunakan pakaian berlapis mulai dari dalaman berbahan katun atau wol, jaket tebal, serta pelindung kepala dan leher seperti kupluk dan syal. Jangan lupakan kaus kaki dan sarung tangan, terutama saat keluar rumah di pagi atau malam hari.
2. Konsumsi Makanan dan Minuman Hangat
Makanan berkuah seperti sup ayam, rawon, hingga wedang jahe atau teh hangat sangat efektif untuk membantu tubuh tetap hangat dari dalam. Jahe, secara khusus, memiliki sifat termogenik yang membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memberikan rasa hangat alami.
3. Perhatikan Sistem Pernapasan
Udara dingin yang kering dapat memicu batuk dan sesak napas, terutama bagi penderita asma atau gangguan pernapasan. Menggunakan masker saat di luar ruangan tidak hanya membantu melindungi dari polusi, tetapi juga menghangatkan udara yang dihirup. Usahakan menjaga kelembapan dalam ruangan, misalnya dengan meletakkan semangkuk air di dekat sumber panas.
4. Minimalkan Aktivitas Luar Ruangan Dini Hari
Suhu terendah umumnya terjadi antara pukul 03.00 hingga 05.00 WIB. Jika tidak ada keperluan mendesak, sebaiknya hindari keluar rumah pada jam-jam tersebut. Bagi wisatawan yang ingin melihat sunrise di Bukit Sikunir atau Candi Arjuna, disarankan mengenakan perlengkapan hangat ekstra serta membawa minuman panas dalam termos.
5. Siapkan Perlengkapan Tidur yang Memadai
Bagi penduduk lokal dan wisatawan yang bermalam, pastikan tempat tidur memiliki cukup selimut tebal. Bagi yang menginap di homestay sederhana atau mendirikan tenda, matras, sleeping bag, dan bantal hangat mutlak diperlukan agar tubuh tidak kehilangan panas saat tidur.
Fenomena udara dingin di Wonosobo memang menjadi bagian dari keunikan iklim tropis Indonesia. Namun, di balik daya tariknya, masyarakat tetap diimbau untuk menjaga kesehatan dan menyesuaikan diri agar tetap aman dan nyaman. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Udara Dingin Menusuk Tulang Selimuti Wonosobo, Begini Cara Tetap Hangat dan Aman
Pewarta | : Mutakim |
Editor | : Ronny Wicaksono |