TIMES PURWAKARTA, SURABAYA – Peringatan HUT ke-80 RI menjadi momentum refleksi bagi Jawa Timur dalam melanjutkan cita-cita kemerdekaan.
Meski ekonomi provinsi ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, namun persoalan pengangguran masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diatasi.
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, menegaskan bahwa pembangunan ekonomi tidak boleh berhenti hanya pada angka pertumbuhan, melainkan juga harus memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan rakyat.
“Pertumbuhan ekonomi kita patut disyukuri, tetapi masih ada tantangan serius yakni pengangguran. Pemerintah provinsi bersama seluruh pemangku kepentingan harus memastikan program-program yang dijalankan benar-benar menyentuh rakyat, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat,” ujar Deni, Selasa (19/8/2025).
Menurut Penasehat Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim ini, kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dunia usaha, serta masyarakat sipil sangat penting agar pembangunan berjalan merata.
Deny menekankan bahwa semangat gotong royong harus terus diperkuat di tengah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.
“HUT RI ke-80 ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan harus diisi dengan kerja bersama. Gotong royong adalah modal sosial bangsa kita, dan Jawa Timur harus menjadi contoh bagaimana kolaborasi bisa menghadirkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat,” tambahnya.
DPRD Jawa Timur, kata Deny, siap mendukung penuh berbagai program pemerintah daerah dalam rangka memperkuat perekonomian sekaligus menekan angka pengangguran.
Anggota DPRD dari Daerah Pemilihan (Dapil) Magetan, Ngawi, Ponorogo, Pacitan dan Ternggalek ini berharap semangat kemerdekaan menjadi energi bersama dalam mewujudkan Jawa Timur yang maju dan rakyatnya sejahtera.
“Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita tuntaskan bersama, dalam bentuk program dan dukungan anggaran,” katanya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Wakil Ketua DPRD Jatim Ajak Perkuat Gotong Royong untuk Kesejahteraan Rakyat
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |