TIMES PURWAKARTA, MAJALENGKA – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka (DKP3 Majalengka), Jawa Barat melakukan terobosan baru dalam sistem pengelolaan data pertanian dengan menerapkan metode Poligonisasi.
Inovasi ini bertujuan untuk menghadirkan basis data pertanian yang lebih akurat, terukur, dan terintegrasi, sehingga dapat mendukung perencanaan pembangunan sektor pertanian secara tepat sasaran.
"Melalui inovasi ini juga sekaligus memudahkan para kelompok tani di Kabupaten Majalengka dalam mengelola dan mengembangkan usaha taninya," ujar Kepala DKP3 Kabupaten Majalengka, Gatot Sulaeman, Selasa (19/8/2025).
Menurutnya, Poligonisasi merupakan proses pemetaan lahan dalam bentuk poligon digital yang memungkinkan pengelompokan data pertanian berdasarkan wilayah maupun kelompok tani.
Melalui metode ini, informasi terkait lokasi, luas, dan kondisi lahan pertanian di Majalengka dapat diakses secara lebih detail.
"Dengan adanya data berbasis poligonisasi ini, kita bisa mengetahui secara rinci lokasi, luas, dan kondisi lahan pertanian di Majalengka. Hal ini akan sangat membantu dalam perencanaan maupun evaluasi pembangunan sektor pertanian," kata Gatot Sulaeman.
Integrasi Data
Pelaksanaan program ini melibatkan penyuluh pertanian lapangan (PPL) di seluruh wilayah Majalengka. Tahap awal poligonisasi telah dimulai di Kecamatan Cigasong sebagai lokasi percontohan, dan ditargetkan akan selesai di seluruh kecamatan dalam beberapa bulan ke depan.
Ke depannya, hasil poligonisasi akan diintegrasikan dengan peta geospasial Kabupaten Majalengka serta disinkronkan dengan Ekosistem Satu Data Majalengka.
Data tersebut juga akan terhubung dengan website resmi pemerintah daerah, sehingga dapat diakses lebih luas oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, peneliti, pelaku usaha, hingga masyarakat umum.
"Integrasi dengan Satu Data Majalengka adalah langkah penting agar data pertanian kita tidak hanya berhenti di meja dinas, tetapi juga bisa dimanfaatkan lintas sektor, baik untuk pembangunan, kebijakan, maupun akses informasi masyarakat," tambah Gatot.
Melalui penerapan poligonisasi, DKP3 Majalengka berharap pengelolaan data pertanian dapat semakin modern, transparan, dan berdaya guna tinggi, sekaligus memperkuat posisi Majalengka sebagai salah satu daerah dengan basis data pertanian terintegrasi yang akurat dan terpercaya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: DKP3 Majalengka Terapkan Poligonisasi untuk Modernisasi Data Pertanian
Pewarta | : Jaja Sumarja |
Editor | : Ronny Wicaksono |