TIMES PURWAKARTA, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pemulihan sambungan listrik di tiga provinsi terdampak banjir bandang—Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar)—dapat tuntas pekan ini. Target itu dikejar setelah sebagian besar wilayah mengalami pemadaman akibat kerusakan parah pada jaringan kelistrikan.
“Paling cepat Kamis atau Jumat ini sudah bisa menyala listrik di daerah-daerah bencana,” ujar Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin.
Pernyataan tersebut disampaikan usai rapat koordinasi antara Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero). Berdasarkan paparan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, kerusakan yang terjadi bukan hanya pada jaringan distribusi, tetapi juga menyasar tower kelistrikan yang banyak roboh atau terputus.
Fokus Pemulihan Infrastruktur Vital
Menurut Anggia, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberi instruksi khusus agar rehabilitasi total infrastruktur listrik menjadi prioritas. Pemulihan daya diharapkan dapat mendorong percepatan aktivitas masyarakat di pengungsian dan wilayah terdampak.
“Sehingga masyarakat yang di pengungsi nanti bisa segera pulih untuk suplai energinya,” katanya.
Mobilitas Logistik Jadi Tantangan Terbesar
Salah satu hambatan utama adalah akses darat yang terputus, membuat peralatan besar seperti komponen tower kelistrikan tidak bisa diangkut lewat jalur darat. Seluruh perlengkapan terpaksa dikirim menggunakan operasi udara.
“Hercules sudah bawa semua logistik dan bahan untuk membangun tower di lokasi bencana, jadi dimaksimalkan secepat mungkin,” ujar Anggia.
Sumbar Mulai Pulih, Aceh dan Sumut Masih Gelap
Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa sebagian wilayah Sumatera Barat sudah mulai mendapatkan aliran listrik kembali, sementara Sumatera Utara dan Aceh masih terputus total akibat banjir dan longsor.
Kementerian ESDM terus berkoordinasi untuk memastikan ketersediaan energi—terutama listrik—tetap terjaga selama masa tanggap darurat. Menteri Bahlil Lahadalia dijadwalkan melakukan peninjauan langsung ke tiga provinsi tersebut untuk melihat kondisi tower listrik, jalur distribusi BBM, hingga pasokan LPG.
Upaya pemulihan listrik dalam kondisi infrastruktur rusak berat ini menjadi salah satu pekerjaan paling krusial dalam penanganan bencana Sumatra, mengingat listrik menentukan kecepatan evakuasi, distribusi bantuan, komunikasi, dan pemulihan layanan publik. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kejar Target 72 Jam, Kementerian ESDM Upayakan Listrik Tiga Provinsi Terdampak Banjir Pulih
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Imadudin Muhammad |