TIMES PURWAKARTA, TASIKMALAYA – Sorak penonton, dan ketegangan di setiap ronde menjadi saksi bahwa satu pesan tegas dibawa para petinju Kota Tasikmalaya di ajang Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Provinsi Jawa Barat (Porprov Jabar) yang digelar di Sukabumi. 

Pesan itu sederhana, namun kuat tinju Kota Tasikmalaya tidak akan pernah habis. Bahkan kini, ia tengah berada di puncak kepercayaan diri.

Di tengah persaingan ketat dan tekanan tinggi, atlet-atlet Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kota Tasikmalaya tampil bukan sekadar untuk bertanding. 

Mereka datang untuk menunjukkan jati diri, mental juara, dan kesiapan menatap Porprov Jawa Barat sesungguhnya.

Hasilnya berbicara lantang. Dari 11 atlet yang diturunkan, Pertina Kota Tasikmalaya berhasil membawa pulang 10 medali 5 medali emas, 3 medali perak, dan 2 medali perunggu.

Sebuah catatan prestasi yang bukan hanya membanggakan, tetapi juga mematahkan banyak prediksi sekaligus mengirim sinyal kuat kepada daerah-daerah lain di Jawa Barat.

Datang, Bertarung, Pulang dengan Kepala Tegak

Arena tinju BK Porprov Sukabumi menjadi saksi perjalanan para petinju Tasikmalaya. Satu per satu, mereka naik ring dengan sorot mata penuh keyakinan. 

Setiap pukulan dilepaskan dengan perhitungan, setiap langkah diambil dengan disiplin, dan setiap ronde dijalani dengan mental baja.
BK Porprov bukan sekadar ajang seleksi. 

Bagi Pertina Kota Tasikmalaya, ini adalah panggung pembuktian. Mereka datang bukan sebagai pelengkap, melainkan sebagai penantang serius yang siap mengacak peta kekuatan tinju Jawa Barat.

Ketika peluit akhir berbunyi dan tangan wasit terangkat, emas demi emas pun diraih. Namun yang lebih penting dari medali adalah modal kepercayaan diri yang kini dibawa pulang menuju Porprov Jawa Barat.

Keberhasilan di Sukabumi sejatinya bukan kejutan tanpa sebab. Sebelum turun di BK Porprov, para petinju Kota Tasikmalaya sudah lebih dulu mencuri perhatian di Kejuaraan Open Tinju Amatir di Tangerang, di mana mereka keluar sebagai juara nasional.

Sebagian pihak sempat meragukan konsistensi mereka. Ada anggapan bahwa euforia juara nasional bisa menurunkan fokus dan performa. Namun di Sukabumi, anggapan itu terbantahkan mentah-mentah.

Alih-alih menurun, performa para atlet justru meningkat. Mereka tampil lebih matang, lebih tenang, dan jauh lebih percaya diri. Setiap pertandingan dijalani dengan kesadaran bahwa lawan bukan untuk ditakuti, melainkan untuk ditaklukkan.

Mental Baja dan Disiplin Jadi Kunci

Di balik deretan medali, ada proses panjang yang jarang terlihat. Ketua Pertina Kota Tasikmalaya, Hanhan Sukmansyah, menyebut keberhasilan ini lahir dari latihan keras, uji tanding berjenjang, serta komitmen atlet yang tak mengenal kata setengah-setengah.

Menurut Hanhan, setiap kemenangan bukan untuk dirayakan berlebihan. Justru, kemenangan dijadikan bahan evaluasi untuk memperbaiki kekurangan pada laga berikutnya.

“Ya, target kami bukan hanya lolos, tapi siap bertarung di Porprov,” ujar Hanhan usai pertandingan.

Pernyataan itu menegaskan filosofi yang dipegang Pertina Kota Tasikmalaya dimana BK Porprov hanyalah gerbang, bukan tujuan akhir.

Kini, nama Kota Tasikmalaya kembali harum di arena olahraga Jawa Barat. Tinju bukan lagi sekadar cabang pendamping atau penggembira. 

Ia telah menjelma menjadi kekuatan baru yang patut diperhitungkan. Dengan kombinasi regenerasi atlet yang berjalan baik, pembinaan yang konsisten, serta mental juara yang terus diasah, tinju Tasikmalaya menunjukkan bahwa mereka siap bersaing di level tertinggi.

BK Porprov Sukabumi telah dilewati dengan gemilang. Medali telah diraih. Namun yang paling berharga adalah harapan dan keyakinan bahwa di Porprov Jawa Barat nanti, ring tinju bisa kembali menjadi panggung emas bagi Kota Tasikmalaya. (*)