TIMES PURWAKARTA, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar hadir pada Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+) 2025 usai lawatannya dari Vatikan di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) pada Kamis (30/10/2025).
Kedatangan Menag Nasaruddin Umar menjadi magnet positif yang membuat semua pengunjung AICIS+ 2025 termasuk mahasiswa internasional UIII ikut memadati dan mendengarkan pidatonya di Lecture Hall UIII.
Pada kesempatan tersebut, Menag Nasaruddin Umar memberikan satu gagasan besar pada pertemuan di Vatikan yaitu mengintegrasikan pengetahuan.
Menurut Menag Nasaruddin Umar, dunia islam memiliki integrasi ilmu pengetahuan yang kuat sebelum kehancuran Baghdad pada tahun 1258.
“Tidak ada pemisahan antara ilmu agama dan ilmu umum. Namun setelah kehancuran Baghdad, ilmu menjadi terpecah,” ungkap Menag Nasaruddin Umar.
“Karena itu, kita perlu membangun kembali Baitul Hikmah, dan pusat kebangkitan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam modern di Indonesia,” sebutMenag Nasaruddin Umar.
Gagasan ini, lanjut Menag Nasaruddin Umar, didukung oleh Malaysia bahkan Vatikan untuk membangun Baitul Hikmah yang tidak hanya di satu tempat saja tetapi bisa terbagi di beberapa wilayah ASEAN.
“Rekan-rekan saya di Vatikan dan negara-negara Muslim juga sepakat bahwa Indonesia adalah pusat peradaban Islam masa depan dan saya datang ke sini ingin mengajak kita semua berpikir, bagaimana menyiapkan peradaban baru, peradaban Islam masa depan,” jelasnya.
“Saya percaya, pertemuan ini akan menjadi langkah awal menuju kebangkitan umat dan masyarakat Muslim di masa depan,” tandas Menag Nasaruddin Umar. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menag Ajak Dunia Islam Bangkit Lewat Integrasi Ilmu Pengetahuan
| Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |